Pada postingan sebelumnya, saya telah membahas bagaimana bisnis online bisa menambah waktu saya dengan keluarga. Anda bisa membaca di sini.
Dimulai dari istri yang ikut salah satu komunitas bisnis entrepreneur university saya jadi ikut-ikutan kenal dengan beberapa pengusaha bisnis di Kota Jember. Banyak sekali pengalaman yang saya dapatkan. Termasuk saya juga pernah ketemu salah satu pengusaha sukses di Jember, Arum Sabil.
Setidaknya, spirit mereka pada tahapan berikutnya bisa saya tiru. Ini penting. Saya tidak bisa membayangkan jika saya hanya berputar-putar pada lingkaran ide yang tidak pernah terealisasi. Nah, dari proses berkomunikasi dengan komunitas ini saya kerap kali teringat usaha keras dan spirit bisnis mereka.
Tentu saja, tanpa bersinggungan dengan mereka, sulit rasanya membangunkan semangat untuk terus bekerja keras. Bukan hanya itu, berkomunitas benar-benar membuka banyak jalan informasi. Entah kenapa saya juga hampir terhipnotis, bahwa ketika ngobrol dengan teman dengan latar belakang yang sama, berwirausaha, banyak sekali rahasia-rahasia dapur yang keluar.
Saya sangat yakin, rahasia seperti ini tidak akan keluar di workshop yang sangat kaku. Atau, di ebook-ebook yang biasanya dijual di forum online.
Jangan berkhianat
Saya menyarankan Anda untuk menjaga komunitas yang Anda bangun sebaik mungkin. Apalagi jika komunitas tersebut sangat berkontribusi terhadap bisnis yang selama ini Anda lakukan. Seperti, usaha Anda semakin maju dan melejit setelah banyak mengikuti sharing-sharing teman di komunitas ini.
Berlakulah sebijak mungkin. Tumbuhkan sikap loyalitas dan attitude yang positif. Ingat, Anda bukan siapa-siapa tanpa komunitas yang Anda bangun sendiri. Saya justru menyarakan sebaiknya beranikan diri untuk berkorban, misal sesekali menraktir para anggota komunitas Anda.
Saran saya bukan tanpa alasan. Artikel bisnis yang pernah saya baca menjelaskan bahwa salah satu orang terkaya di China memiliki resep kesuksesan yang sepele. Betul sekali, dia (maaf saya lupa namanya) senang menraktir makan siang kolega bisnisnya. Dari sini dia sering mendapatkan ide-ide segar untuk melejitkan bisnisnya.
Anda boleh egois, boleh berkhianat, boleh melakukan apa-apa sesuka Anda. Tetapi, saya yakin, ini bakal menganggu kelangsungan bisnis Anda sendiri. Jika Anda sadar, bisnis bukan tentang bagaimana hari ini Anda mendapatkan profit. Tetapi, bisnis ini tentang keberlangsungan profit itu sendiri selama beberapa tahun.
Singkatnya, Anda memerlukan pola kemajuan yang, minimal, berulang dan terus meningkat. bukan? Pertanyaannya, apakah Anda sanggup melakukan ini semua tanpa sokongan pondasi relasi yang kuat? Saya kira ini akan sulit jika jawabanya adalah “sanggup.”
Bisnis bukan melulu bagaimana hari ini Anda mendapatkan profit. Lebih berharga dari sekedar profit, bisnis akan lebih berasa mendapatkan profit yang lebih jika Anda juga memiliki komunitas yang sangat solid. Komunitas di mana Anda bisa berkembang lebih melejit jika dibandingkan dengan berjalan sendirian. Betul!
Jika saya dinggap sopan, saya ingin bertanya dan tolong jawab jujur, apakah Anda sudah terbuka dengan banyaknya para pelaku bisnis online yang sukses itu juga memiliki komunitas yang hebat pula? Jika Anda membetulakan pertanyaan saya, sebaiknya Anda segera memiliki atau semakin loyal pada komunitas Anda.
Sebaliknya, jika Anda tidak setuju dengan pertanyaan Anda, silahkan berjalan sendirian. Tanpa komunitas, tanpa relasi, tanpa skill, tanpa support psikologis, tanpa komunikasi sama sekali dengan orang lain / komunitas Anda. Entah apa jadinya. Anda bebas memilih, kok! [*][related_post themes=”flat”]
Sumirat
May 16, 2015Setuju mas, mantep deh artikelnya..
Ada perbedaan antara bisnis berjalan sendirian (tanpa komunitas) dengan memiliki sebuah komunitas, relasi ! 😀
Sakti
May 16, 2015Iya mas, ini penting banget. Memang sangat teknis, tetapi perlu dipersiapkan juga. Selamat mencoba 🙂
Windu Saputra
May 16, 2015Betul itu, kalaupun tidak ada sebuah komunitas setidaknya ada relasi teman yang bisa diajak saling sharing tentang bisnis atapun bekerjsama sebagai rekan bisnis…
Sakti
May 17, 2015Iya mas, betul banget itu 😀
Miftahur
May 17, 2015Alhamdulillah, sudah 2 tahun lebih saya tergabung dalam Komunitas TDA Kampus. Sangat terasa manfaatnya 🙂
Sakti
May 17, 2015Betul sekali, komunitas itu perlu Mas…
Serius atau Tinggalkan Bisnis Online | Berbagi Pengalaman Bisnis Online
December 21, 2015[…] Langkah pertama yang perlu Anda coba adalah bergabung di komunitas bisnis online. Saya sudah membahas tentang pentingnya sebuah komunitas bisnis online di sini. […]
8 Tips Mendapatkan Produsen Termurah untuk Toko Online Kamu | Berbagi Pengalaman Bisnis Online
December 25, 2015[…] Uniknya, bulan lalu dia sedang berlibur ke Singapore. Ah, ini hanya pemanis artikel dan penyemangat. Intinya, komunitas itu sangat penting. […]
Kiw
March 16, 2016thanks mas agus artikelnya. yes..that’s right!
menjalankan bisnis (online/offline) harus punya komunitas/networking… tips nya ok tuh, kapan bisa nraktir mas agus yaa.. ?
Agus Sakti
March 21, 2016Hahaha, hayuk ke jember
Komunitas Bisnis Online
August 12, 2016Terima kasih atas infonya, memang bisnis apapun harus ada tempat untuk sharing berbagi ilmu maupun dapat ilmu
Agus Sakti
August 12, 2016ampun suhu