Sejak 5 tahun terakhir senjata bisnis saya adalah email marketing.
Baik untuk produk yang saya pasarkan di luar negeri, maupun produk yang saya pasarkan di Indonesia.
Sejak 5 tahun terakhir senjata bisnis saya adalah email marketing.
Baik untuk produk yang saya pasarkan di luar negeri, maupun produk yang saya pasarkan di Indonesia.
Instagram sudah menjadi primadona sosial media. Dari bangun tidur hingga tidur lagi, kita tidak bisa lepas dari Instagram.
Pelaku dan penikmat instagram juga beragam, mulai dari akun dakwah, bisnis, hingga politik.
Tulisan kali ini agak sedikit berbeda dari kebanyakan opini yang dikonsumsi oleh kebanyakan pelaku digital marketing, khususnya Instagram.
Beberapa hari sebelum saya mengisi workshop tentang digital marketing akhir bulan November lalu di Jember, saya baca-baca artikel tentang perkembangan Instagram.
Harian KOMPAS pada Juni 2018 menjelaskan bahwa Instagram memiliki 1 miliar pengguna aktif.
Beberapa teman kerap kali bertanya kepada saya, selaku seorang product creator, tentang cara mencari ide membuat produk.
Ibarat belajar naik sepeda, jika Anda tidak memulai belajar dari sekarang, Anda bakal melakukannya nanti.
Jika tidak, Anda bakal berada dalam posisi paling primitif di antara teman-teman Anda saat ini. Betul?
Well, beberapa email yang masuk tentang tulisan saya sebelumnya cukup banyak.
Beberapa di antaranya mengeluh karena urusan spirit kerja yang naik turun. Apalagi yang kerjanya full time bisnis online, apapun jenisnya.
Selamat pagi!
Ga tau kenapa, setelah antar anak sekolah tiba-tiba saya ingin menulis di blog lagi.