Saya sangat senang jika datang ke sebuah toko maupun mini market yang benar-benar memberikan perhatian penuh terhadap setiap konsumen. Bukan karena anti dengan toko kelontong lainnya, terlalu idealis berbicara masalah ini. Yang ingin saya tekankan adalah, “sebagai konsumen” saya sangat senang sekali jika benar-benar “dimanja.”
Satu ilustrasi lagi. Saya yakin Anda akan senang sekali jika pergi ke sebuah toko, di mana ketika Anda masuk Anda akan langsung disambut oleh SPG cantik yang menyapa Anda dengan senyum terbaik.
Kemudian, setelah masuk, Anda akan menghirup aroma parfum yang segar, dibumbui dengan sambutan hangat para pegarai mini market yang siap sedia melayani Anda. Ketika Anda bertanya ~ “di mana letak coklat, saya mau beli yang ini…” maka Anda bakal langsung diantar menuju tempat coklat dengan ramah.
Ketika Anda mau membayar, Anda disapa dulu sebelum tanya “apakah punya kartu anggota..” Kemudian setelah ditotal Anda akan ditawari upsell dengan produk yang related dengan apa yang Anda beli. Jika Anda beli rokok, saya yakin bakal ditawari korek. Ini namanya upsell.
Sekarang, sekali lagi, jika Anda sebagai konsumen, kemudian datang ke mini market yang berbeda. Tidak ada SPG, tidak ada sambutan hangat, tidak ada karyawan yang menemani Anda. Harganya mahal, dan kasir yang tidak bersahabat. Pertanyaan saya adalah, “Anda pilih yang mana? huh!”
Landing page
Tidak perlu dijawab. Ini hanya sebuah ilustrasi. Saya akan mengajak Anda ke logika bisnis online. Sejatinya, tidak terlalu jauh dengan bisnis offline. Ketika Anda sebagai buyer, maka Anda harus memikirkan bagaimana konsumen Anda bisa nyaman dan bertahan di toko Anda. Bahkan, ketika mereka tidak ada rencana membeli, tetapi pada gilirannya mereka ingin membeli barang yang Anda tawarkan.
Baik, di bisnis online kita akan mengenal landing page. Apapun jenis bisnis Anda. Landing page (berikutnya saya sebut LP) adalah sebuah website yang menentukan apakah penawaran dan produk Anda menarik untuk dibeli. Ini bukan definisi teoritis, saya mengarang sendiri berdasar pemahaman saya.
Ibarat toko konvensional, LP juga memiliki SPG, SOP yang jelas, dan (seharusnya) ramah terhadap pengunjung. Mampu membuat pengunjung bertahan lama, sehingga bisa diprospek lebih. Dan, sebelum checkout Anda bakal ditawari produk yang related.
Membuat LP tidak asal bikin. Dibutuhkan pengetahuan dan pengalaman yang dalam untuk bisa membuat LP yang menarik. Saya berani bertaruh, LP yang Anda bikin asal-asalan tanpa pengetahuan, pengalaman, dan riset yang serius bakal membuat kerja keras Anda sia-sia.
Saya pribadi sudah pernah melakukan split test mulai dari LP yang saya bikin secara serius, dan tidak. Hasilnya, saya bisa menghasilkan 1000+ penjualan ketika serius membuat LP, sementara sebaliknya, ketika LP jelek, saya tidak bisa mendapatkan penjualan di atas 100.
Tidak mudah
Sekali lagi, membuat LP yang bagus, menarik pengunjung, membuat mereka nyaman dan bertahan lama tidak mudah. Ada ilmunya, dan butuh riset. Kerja keras Anda akan sia-sia jika Anda membuat LP abal-abal tanpa pengetahuan yang serius tentang LP.
Jika Anda merasa butuh pengetahuan tentang landing page, Anda bisa googling. Banya sekali informasi di sana. Jika Anda tidak memiliki waktu, saya sarankan Anda mendownload video tutorial bagaimana membuat LP yang menarik dan sempurna.
Anda bisa mendownloadnya di sini. Pelajari pelan-pelan dan kuasi ilmunya. Sebab, LP yang bagus adalah aset jangka panjang yang bisa mempertahankan penghasilan Anda tanpa bekerja lagi. Sederhananya, pernahkah Anda bertanya sebuah toko kue ke orang asing, kemudian mereka langsung merekomendasikan toko terntentu? Inilah maksud dari passive income jangka panjang.
Oh iya, tutorial membuat LP yang saya rekomendasikan kepada Anda dibikin langsung oleh internet marketing kawakan, Handoko Tantra. Anda bisa googling namanya jika belum tahu. Silahkan download di sini sebelum link downloadnya saya hapus. Terimakasih [*][related_post themes=”flat”]
Tipssehatmu.com
June 28, 2016Bagus-bagus fotonya, beli atau gimana om?
Agus Sakti
June 29, 2016yang mana om?
ummul
August 20, 2016Cara buat website seperti ini bagaimana, yah?
Agus Sakti
August 20, 2016maksudnya yg bagaimana mas?