Jika kamu adalah pemain toko online, maka kamu pasti merasa betapa mencari produsen termurah itu tidak mudah. Jangan menyerah, karena ini hanya penyakit newbie. Saya akan membantu menulis pengalaman saya dengan detail. Sebagai pemain toko online, kamu pasti menghadapi beberapa reseller yang mengaku sebagai produsen. Ini sangat menyebalkan.
Jika saya sederhanakan, produsen utama adalah lapis pertama, maka reseller yang mengaku sebagai produsen adalah lapis kedua.
Bahkan, tidak jarang kita menghadapi reseller lapis kedua, ketiga, dan keempat. Alamak, bakal makin mahal harganya.
Logikanya begini, jika kita bisa menemukan produsen utama, kita bisa menghemat banyak pengeluaran karena mampu memangkas lapis atau rantai keempat, ketiga, dan kedua. Betul?
Masalahnya, untuk pemain pemula biasanya menghadapi lapis kesekian. Susah sekali menembus dan mendapatkan informasi lapis pertama.
Saya juga demikian. Saat masih menjalankan bisnis ini dengan istri, saya sangat membutuhkan akses langsung ke lapis pertama.
Tentu saja, supaya saya mendapatkan margin profit yang lebih besar. Nah, berikut pengalaman saya yang bisa Anda tiru. Sediakan kopi atau teh hangat, karena ini akan sangat menyenangkan.
1 – keluarga
Hampir seluruh pemain toko online tahu, betapa sulitnya menembus lapis pertama.
Tetapi, kamu bisa memulai dari keluarga. Kamu bisa bertanya ke orantua, dan saudara barangkali ada informasi tentang produk yang kamu jual.
Misalnya, kamu ingin menjual mukena, maka kamu bisa memulai dari saudara perempuan, tante, dan keluarga besar kamu.
Cara ini terbilang cukup efektif karena hampir mustahil keluarga kamu akan menjebak kamu seperti orang lain yang berniat buruk kepadamu. Beberapa pemain toko online mengaku mendapatkan produk dagangannya dari keluarganya sendiri.
2 – komunitas Komunitas diyakini menjadi media paling ampuh bertukarnya pikiran dan share informasi. Seperti komunitas pengusaha, misalnya.
Manfaatkan komunitas ini dengan baik. Jika belum memiliki komunitas, kamu bisa bertanya ke keluarga yang pernah bergabung dengan komunitas pengusaha.
Jika masih belum menemukan komunitas yang pas, kamu bisa menggunakan media social, seperti facebook. Ada beberapa grup komunitas pengusaha di kota-kota besar.
Masuk ke grup itu, dan kamu bisa invite beberapa orang untuk menjadi teman kamu. Saya punya cerita menarik tentang komunitas online di media social, facebook.
Teman saya di Banyuwangi berhasil menjual produk pertaniannya via online. Mungkin kamu akan kaget jika tahu bahwa yang dijual oleh teman saya adalah bawang merah.
Dan, ini memang betul. Dia memanfaatkan komunitas pengusaha di facebook untuk mencari pembeli. Kabar terakhir, dia sudah sering mengirim ke luar kota hingga provinsi.
Uniknya, bulan lalu dia sedang berlibur ke Singapore. Ah, ini hanya pemanis artikel dan penyemangat. Intinya, komunitas itu sangat penting.
3 – visitasi
Bahasa Indonesia-nya adalah berkunjung. Cara paling ampuh adalah mendatangi langsung ke tempat produksi.
Setelah kamu bertanya ke keluarga, mencari info di komunitas, maka kini saatnya kamu mendatangi langsung tempat produksi. Jujur, ini akan membutuhkan cost yang tidak sedikit.
Apalagi jika tempat produksinya berbeda provinsi dengan kamu. Kamu boleh bersikukuh bahwa dengan berkomunikasi secara online saja sudah cukup.
Tetapi, menurut saya pribadi, proses ini cukup besar risikonya. Bisa dibayangkan jika pada transaksi pertama senilai puluhan juta dan ternyata dia penipu.
Siapa tahu? Maka, ada baiknya untuk mengunjungi langsung proses produksi. Istilah ekonominya, ini adalah masa masa buying time.
4 – masuk ke pasar
Jangan salah, ini pernah saya lakukan. Kesalahan yang saya lakukan saat itu adalah bertanya langsung kepada penjual tentang di mana dia mendapatkan produk yang sedang dia jual.
Tentu saja, tidak ada penjual yang ingin membongkar rahasia dapurnya. Hehe Tetapi saya tidak menyerah, saya mencoba mencari celah.
Beberapa kali ngobrol di warung kopi, saya mendapat informasi bahwa setiap akhir pekan para penjual di pasar melakukan setoran ke juragannya.
Nah, momen ini kemudian saya gunakan untuk mendekati juragannya. Hasilnya, saya bisa mendapatkan kenalan penjahit tangan pertama atau produsen yang menyuplai salah satu brand bagus di Matahari Mall, Jember. Menarik, bukan!
5 – googling dan validasi Ini cerita nyata saudara saya, di Surabaya. Setiap liburan dan akhir pekan, dia memiliki bisnis tambahan. Yaitu, berjualan baju, jaket, dan sejenisnya di Taman Bungkul, Surabaya.
Ketika saya tanya, dia berhasil menemukan produsen utama yang dia cari di internet. Memang, googling tidak selamanya 100% valid.
Kita perlu datang langsung ke tempatnya untuk mengecek apakah produsen tersebut benar-benar ada. Jangan salah, jika tidak hati-hati, Anda bisa tertipu.
Pengakuan secara sepihak bahwa orang lain adalah produsen utama itu sering terjadi. Apalagi kita tidak pernah tahu rupa dan tempat dia produksi.
Saya sendiri, melakukan hal ini. Sebelum akhirnya berani belanja hingga puluhan juta, saya langsung datang ke tampatnya. Ini sangat membantu dan menangkan.
6 – ikut ecourse Saya melihat saat ini sangat hits beberapa ecourse tentang toko online. Kamu bisa memanfaatkan ini. Tetapi, pastikan dulu ada garansi bahwa salah satu fasilitasnya adalah mendapatkan produsen utama.
Ingat, produsen utama adalah aset yang paling kunci. Tidak semua orang mau membocorkan rahasia dapurnya. Biasanya, ecourse berbiaya di atas 10 juta yang berani membocorkan informasi kunci ini. Cukup mahal, memang.
7 – perusahaan besar terpercaya
Mungkin kamu akan kaget bahwa saya menyarankan kamu untuk mengenal model bisnis multi level marketing.
Oke, saya tahu kamu sedikit alergi dengan multi level marketing. Perhatikan sebentar, saya ingin memberikan logika yang cukup fair. Boleh disepakati, maupun dihujat. Cukup adil. Cari model multi level marketing yang fokus ke penjualan produk.
Jangan fokus ke model recruitment anggota. Apakah ada? Mengingat selama ini yang ktia tahu adalah terus mencari member baru.
Memang, tidak banyak. Tetapi ada. Saya tidak mau memberi tahu kamu. Prinsipnya, cari model bisnis ini yang fokus ke penjualan.
Alasannya sederhana, biasanya mereka memiliki tempat produksi yang legal, terdaftar, dan memiliki standar. Nah, kata-kata berstandar ini yang perlu diperhatikan.
Bahwa sebuah produk akan dijual dengan harga yang sama oleh seluruh member. Dan, biasanya yang melanggar aturan ini akan dikeluarkan, dan tidak boleh menjual lagi.
Perusahaan besar sebagai sebuah produsen cukup meyakinkan sebagai produsen utama. Saya kira cukup jelas ya.
8 – menciptakan produsen sendiri
Ini adalah cara yang paling jitu. Tidak mudah ditiru pesaing. Dan, ini seperti membangun bisnis toko online yang sesungguhnya.
Saya ingin kembali menceritakan saudara saya yang lain. Domisili di kecamatan Tanggul, Jember. Dia bertetangga dengan beberapa penjahit.
Anaknya, yang masih muda, melihat peluang bahwa jika beberapa tetangganya tersebut memproduksi mukena, dan dia fokus ke pemasarannya.
Hasilnya, dia berhasil mengirim ratusan mukena ke seluruh negeri. Kabar terakhir, dia berhasil menembus negara-negara tentagga seperti Malaysia, Brunei, dan Singapore.
Uniknya, hingga saat ini dia belum memiliki website. Dia mengandalkan facebook untuk proses promomsinya.
Dengan cara seperti ini, dia telah berhasil menciptakan produsen sendiri. Mirip dengan membangun sebuah tim toko online, di mana dia adalah owner-nya, dan tetangganya adalah pekerjanya.
***
Itu adalah 8 tips yang dulu pernah saya lakukan dengan istri saya. Kamu boleh mencoba semuanya, atau sebagian.
Tidak masalah. Yang perlu diperhatikan adalah tetap fokus. Sebab, mencari produsen utama memang membutuhkan banyak waktu dan energi.
Tetapi, ketika semuanya sudah didapatkan, kamu sudah 75% perjalanan. Selamat mencoba!
***
PERHATIAN: Undangan untuk Anda bergabung di grup khusus yang saya kelola: https://www.facebook.com/groups/themarketer/
toto
January 26, 2016Terimakasih infonya mas, kalo aku minta dibisikin langsung aja dari mas sakti ?
Agus Sakti
January 29, 2016muehehehe, ente kan sdh main di dojo suhu 🙂
Agan Khalid
January 28, 2016Leh ugaaaa contentnya :3
Agus Sakti
January 29, 2016Wakakakak, iya dung 😀
Andika Nur Setya
January 30, 2016Artikelnya joos, yang nulis ganteng… yang komen super ganteng
Agus Sakti
January 30, 2016tak approve deh, masio blogwalking di sini. wkwkwk
Utoh Digipub
March 31, 2016Ke anggo mas tipsnya… matur suwun..
Agus Sakti
April 1, 2016Alahmdulillah, saya juga sangat senang.
Slamet perwito
May 8, 2018Sangat berguna artikelnya mas. Mantapp!!
Agus Sakti
June 2, 2018makasih mas